ORASI yang berapi-api acap kali terdengar tak kala ia ikut dalam aksi yang menggerakkan massa. Teriak lantang tanpa bimbang, seru menderu tanpa ragu. Itu terlihat dalam orasi sang aktivis senior Kerinci dan Sungaipenuh, Zarman Ependi.
Nama Zarman Ependi tidak asing lagi dalam dunia aktivis di Kerinci dan Sungaipenuh, yang saat ini mengabdi sebagai Kepala Desa Baru Debai, Kecamatan Tanah Kampung. Perannya di dunia aktivis tak hilang begitu saja, saat ini dia juga selaku pembina Aliansi Wartawan-LSM Bumi Kerinci.
Mengulas jejak rekam dunia aktivisnya, Zarman Ependi mulai terjun di dunia aktivis sejak tahun 2000 silam. Nurani terpanggil untuk ikut dalam pergerakan sosial dan kontrol kebijakan penguasa.
Memulai langkah menjadi seorang wartawan pada saat itu, bernaung dibawah media cetak Koran Djambi, yang cukup terkenal waktu itu. Profesi jurnalis, juga terus berlanjut bersama Koran News Publik.
Hingga akhirnya dia, Zarman Ependi, bergabung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Rakyat Jambi (LSM FORJAM) Provinsi Jambi, dengan jabatan Ketua Forjam perwakilan Kerinci dan Sungaipenuh.
Selama menjalankan peran sebagai aktivis, Zarman Ependi sudah tak terhitung lagi orasi yang dilakoninya. Teriak lantang setiap orasi, menjadi ciri khas, dan dikenal sebagai orator yang berapi-api. Tak heran, raga merasa gemetar jika mendengar orasinya yang disertai dengan data dan fakta yang tak terbantahkan.
Beragam orasi digelar, tentunya dalam kapasitas aktivis yang memperjuangkan kepentingan rakyat, kontrol atas kebijakan penguasa. Serta kontrol terhadap berbagai sektor pembangunan yang tidak berpihak terhadap kepentingan publik.
Tak sebatas menggelegar dalam orasi massa, kiprahnya dalam perjuangan kepentingan publik juga turut ditindak dalam berbagai laporan ke petinggi pemerintah dan aparat penegak hukum, sampai dijajaran pusat. Tak sedikit perjuangan itu berbuah manis, siasat korupsi beberapa pihak terkuak dan sampai di meja pesakitan.
Ditemui disela kesibikannya disalah satu warung kopi sudut Kota Sungaipenuh, Zarman Ependi tampak masih bersemangat seperti sedia kala. Petitah sang orator cukup menjadi inspirasi.
“Selama hidup masih dikandung badan, jangan goyah untuk menaklukkan ketidakadilan, pantang surut berlayar ditengah badai dan gelombang,” slogan hidup yang selama ini melekat dalam jiwa aktivisnya.
Bagaimana kiprahnya untuk masa yang akan datang ? Zarman mengaku akan tetap berada digaris terdepan bersama aktvis Kerinci dan Sungaipenuh, jika diperlukan untuk kembali turun dalam aksi dan orasi untuk kepentingan rakyat.
“Saya yakin dan percaya, para aktivis di Kerinci dan Sungaipenuh tetap solid, dan selalu bertekad dalam visi dan misi sebagai kontrol kebijakan pemerintah, dan membela kepentingan publik. Jangan ragu, perjuangan kita belum usai,” ungkapnya dengan penuh semangat.(ham)