7 Orang Positif Covid-19 di Jambi, Satu Dari Sungai Penuh

Jambi – Pasien positif covid-19 di Provinsi Jambi kembali bertambah satu orang menjadi 7 orang total hingga Kamis (16/4/2020).

Jubir penanganan covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menyebutkan, bahwa pasien itu adalah seorang pria asal Sungaipenuh.

“Pasien positif ada 7. Jubir pemerintah RI sudah mengumumkan Jambi ada penambahan 1 pasien positif, seorang laki-laki berumur 48 tahun di Kota Sungaipenuh,” katanya dalam video conference sore ini.

Saat ini, kata dia, pasien tersebut dirawat di RSUD MHA Thalib Kerinci. “Dirawat di RS MHA Thalib di Kerinci,” pungkasnya

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Kamis (16/4) terjadi peningkatan signifikan pasien sembuh sebanyak 102 orang sehingga total menjadi 548 orang yang sembuh, sedangkan yang positif menjadi 5.516 kasus di Indonesia.
“Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh sebanyak 102 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Berdasarkan pencatatan data sejak Rabu (15/4) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB, akumulasi pasien positif bertambah 380 orang menjadi 5.516 kasus dan terjadi 27 kematian sehingga total korban meninggal menjadi 496 orang.

Sebelumnya pada Rabu (15/4), tercatat 5.136 kasus positif COVID-19, 446 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 469 orang meninggal dunia.

Sejauh ini pemerintah sudah mencatat terdapat 169.446 orang dalam pemantauan (ODP) dan 11.873 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Pemerintah juga sudah melakukan pemeriksaan 39.706 spesimen dari 34.975 orang yang dilakukan di 32 laboratorium di Indonesia. Dari pemeriksaan itu terdapat 29.459 kasus yang dinyatakan negatif.

Gugus Tugas mencatat hingga saat ini kasus positif COVID-19 tercatat di 34 provinsi dengan rincian yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 113 kasus, Banten 297 kasus, Bangka Belitung enam kasus dan Bengkulu empat kasus, Yogyakarta 62 kasus.(*)