Pilwako Sungai Penuh, Dua Tim Saling Sindir dan Menjatuhkan Lawan Politik, Polres Kerinci Diminta Tertibkan Akun Palsu di Medsos
SUNGAIPENUH – Tensi politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh pada 9 Desember 2020 mendatang semakin memanas. Terutama di media sosial (Medsos).
Para tim sukses pesangan calon (Paslon) mulai saling serang dengan kata-kata. Baik di dinding Facebook maupun kolom komentar Facebook. Tidak hanya soal program, namun saling hujat mulai merengsek ke urusan-urusan privasi.
Jika terus berlanjut situasi ini selain akan merusak iklim demokrasi juga bakal mengancam kondusifitas di dunia nyata. Memanasnya suhu politik diperparah lagi oleh munculnya sejumlah akun palsu.
Seakan sejumlah akun palsu ini muncul untuk mengadudomba antara tim sukses pasangan yang satu dengan lainnya.
Menyikapi dinamika tersebut, Rusdi salah seorang masyarakat Kota Sungai Penuh sangat menyanyangkan sikap tim kedua paslon Walikota tersebut. Dia berharap kepada para bakal calon dan pendukung untuk memanfatkan media sebagai sarana mendidik. Dengan menyampaikan sejumlah program unggulan.
Rusdi minta kedua tim untuk tidak menjadikan media sosial sebagai tempat saling sindir dan saling menjatuhkan, atau membuat berita bohong. “Karena saat ini untuk itu, sudah ada aturan yang mengatur,” ungkapnya.
Disamping itu, bakal calon dan tim pemenangan diharapkan untuk tetap mentaati aturan. Sehingga, pelaksanaan Pilkada berjalan aman dan damai. “Saya berharap mari kita ciptakan Pilkada damai ,” cetusnya.
Lebih jauh, Rusdi minta pihak berwajah menindak atau memberikan teguran kepada kedua kandidat calon walikota atau tim tersebut. “Seharusnya pihak berwajib atau Polres Kerinci memantau medsos dan menindak akun Facebook yang postingan mengadu domba atau menjatuhkan kandidat lain, agar Pilkada bisa berjalan aman dan damai di Sungai Penuh,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Kerinci, AKBP Agung dihubungi untuk dimintai tanggapan dan langkah yang akan diambil terkait dua tim kandidat yang saling sindir dan menjatuhkan lawan politik di Medsos melalui pesan Wastapp tidak membalas meskipun pesan sudah dibaca dan berconteng biru.(*)