SAROLANGUN – Sejak diresmikan pada Februari 2020 lalu, Instalasi Rehabilitasi Ketergantungan Napza RSUD Prof Dr HM Chatib Quzwain Sarolangun terus menggenjot peningkatan mutu pelayanan. Ini dilakukan sebagai langkah cepat dalam mengentaskan persoalan bahaya narkoba di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko.
Direktur RSUD Prof Dr HM Chatib Quzwain Sarolangun, dr Bambang Hermanto selaku ketua pengelola ketika dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menangani sebanyak 15 orang pasien sejak beroperasi.
“Antusias masyarakat cukup tinggi. Dengan kehadiran panti rehab ini, selain menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam mengentaskan masalah bahaya narkoba, juga membantu para pecandu narkoba untuk kembali normal dengan biaya gratis,” terangnya, Rabu (12/8).
Lanjutnya, dari 15 orang pasien yang ditangani, 4 orang diantaranya dinyatakan sembuh dari ketergantungan narkoba. “Sudah kita pulangkan kembali ke keluarganya masing-masing untuk menjalani kehidupan normal kembali,” imbuhnya.
Kendati demikian, kata dr Bambang, untuk memaksimalkan jumlah pasien yang berobat, pihaknya bekerjasama dengan beberapa instansi terkait, pemerintah kecamatan hingga tingkat desa terus melakukan sosialisasi terhadap masysrakat
“Semua pasien yang berobat kita bebas biayakan alias gratis. Ini berlaku khusus untuk masyarakat Sarolangun. Sementara, pasien yang datang dari luar daerah kita kenakan biaya,” ujarnya.
“Untuk itu kita minta kepada seluruh masyarakat agar tidak malu berobat. Dengan dukungan semua pihak, terutama keluarga dari pecandu narkoba maka Kabupaten Sarolangun akan bebas dari bahaya narkoba,” sambungnya.
Informasi yang diperoleh, hampir rata-rata pasien yang ditangani masih berumur remaja. (skm)